Setelah tampak cahaya malam, sepasang kata berdiri di pintu Maghrib, memutus dirimu dari takut, gelisah, dan kebimbangan, asap wujudnya terkepul di dada.
Akan tetapi cahaya siangnya masih terjaga disemai perbincangan, sampai pasukan-pasukan malam menyerang dengan genderang.
Mereka di antara pasukan Ruh dan Nuh, karena mereka berada di antara “Kasyaf” dan “Sitr”
Sedangkan malam mengandung kita, dibalut dingin yang mencekam, menunggu subuh, basuhlah lidah, akal, dan jiwa dengan derai takbir.
Makna hakikat datang dengan perbendaharaan kata-kata, datang kepada hati yang remuk, luluh lantak, pecah berkeping, berbeda-beda kedisiplinannya.
Ketika kehilangan jejak, tidak sedikitpun membekas, seperti kilatan di lengkung mega malam nan kelabu, di dinding langit yang sesak dengan gemintang, lenyap dalam keabadian
Andai pula ia meninggalkan bekas, tentang kepergian waktunya, yang ada tinggal dukanya, jika kebat cahayanya sangatlah asing, kita akan berada bersama luapannya, hidup dalam sorotan berkatnya.
Dan, pada hamparan kedua kalinya, semua memenuhi harap, menunggu cahaya itu kembali, dalam damai, dalam keseragaman
Kita akan berpisah setahun, sekembalinya diriku, biarkan aku memelukmu, “Salam-Mu” memelukku, memeluk mereka, memeluk keterasingan
Nomina, 1 Syawal 1441 H
Selamat Hari Raya Idul Fitri Ka Nu❤🙏
SukaDisukai oleh 2 orang
Selamat hari raya, Mas Nunu. Semoga ramadhan tahun ini membawa berkah dan pelajaran berharga bagi kita semua. Amin.
SukaDisukai oleh 2 orang
Aamiin
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga diterima segala amal perbuatan baik kita dan diampuni semua salah dan khilaf. Minal aidin wal faizin.
SukaDisukai oleh 2 orang
Aamiin
SukaDisukai oleh 1 orang
Keren
SukaDisukai oleh 1 orang