
Renungan di rumah pena, tempatku mengajari diriku, di lembah kecil yang selalu kukunjungi sendirian, saat langit mengenakan gaunnya yang elok.
“Sudah, duduk saja!” bisiknya.
Lalu, matahari yang nampak lesu, setelah sang waktu sedikit malu-malu mengatakan “Pulanglah sebentar, tubuhmu penuh luka lebam!”
Burung-burung menyanyikan pujian kegembiraan, paruhnya mencium dingin dan kegelapan.
nomina, 12 September 2021