PUISI

Lahan Tidur

Di sinilah sajak ku ditumpuk, dua kali dua saja, kaca yang kusam, mata yang buram, suara berlarian di dalam telingaku, deru mesin, bisik angin dan gelegar di angan-angan

buku-buku bekas berbaris rapi, tanpa celah yang membelah setiap halaman kisah, kompatriot mulai acuh, tanahnya terjajah, rak berdebu menyumbat lubang hidungku, karena bom asap menguasai lahan tidurku

nomina, April 2022

PUISI

Hari Ini Aku Ingin Menjadi Hujan


Hari Ini Aku Ingin Menjadi Hujan

Hari ini aku ingin menjadi hujan,
ditunggu pohon-pohon bimbang kehausan
menata keriput kulit tubuhnya
dengan warna penuh murni pada tulang-belulang
yang terisa dari perang dunia

Hari ini aku ingin menjadi hujan,
menyatukan lempeng kering di tanah gersang
menyulam dua sisi dengan tetesnya
menumbuhkan riang pada wajah rumput liar
di halaman rumahmu

NOMINA, 22 September 2021

PUISI

KOPI PAHIT

Kopi adalah jasad utuh yang diseduh

Pahit ada roh yang bersembunyi di balik beningnya gelas

Kepahitan yang dituangkan dari wadah keluguan tak mampu merampas martabatnya

segala cacian yang dilepaskan dari mulut keangkuhan tak bisa membinasaan harumnya

bibir adalah pendusta yang mencerca, tak puas menermia kadar hukum kodrat-Nya, lantas lupa hadrat-Nya

Jil isi kepala mengering, jiwa-jiwa melarat, pikiran mengemis inspirasi, meluapkan caci maki

PUISI

TERBIT DENGAN HANGAT, TERBENAM DENGAN INDAH

Aku tertidur dalam pusara hatiku

lelap beserta sunyi


bunga-bunga lahir dari rahim bumi

tumbuh disela kemarau panjang

Angin berlarian mengepakkan sayapnya

cakar nasib mengoyak dada

Aku terbangun karena sang fajar

berdiri dengan hangatnya

pergi menuju tanah panjang

Tenggelam dengan indahnya

nomina, Tasikmalaya 2021

PUISI

Ketika Ingin Berlama-lama Memuji

Dokumentasi Pribadi

Ketika ingin berlama-lama memuji …

Ada dua kata yang bersikeras duduk di singgasana hatiku, adalah ; kecantikan dan keindahan

Ketika ingin berlama-lama memuji …

Pikiranku menemukan kebijaksanaan dan kearifan, kecantikan yang bias, keindahan yang abadi

Ketika ingin berlama-lama memuji …

Waktu telah pergi

Nomina,3 Maret 2020

PUISI

Membayar Lamunan


Pada suatu malam, aku tak melihat satupun rahasia dari kegelapan kecuali bintang yang berjalan lamban, seperti seorang perempuan yang duduk sambil menekuk senyumnya. Sehingga ketika malam itu menggelapkan kenyataan, aku adalah tamu, datang menuju cahaya bulan, warnanya keruh putih seperti bulu serigala

Aku meratapi duka lara serta payah di setiap kedip, aku menentang malam dengan kekerasan hati, aku memuji Tuhanku diantara malapetaka, lalu dukaku terbang dengan ringan melebihi angin. Selepas pagi, sinar matahari membungkuk, membangunkan masa mudaku menatap cermin di dinding, usia muda telah lewat, meluap sampai di leher dan uban yang tumbuh mengingatkanku dari mimpi-mimpi

Jaket tebal dengan uraian bulu lembut di leher, sorban melilit dan baju zirah bersiap melindungi kesepianku. Sifat jalang mata burung yang liar, Aku ingin duduk sebentar, diantara dua ujung sayap burung elang yang gugup menyambar merpati pada hari yang mendung. Ku bangun rumah di tanah kosong sunyi, senyap, gelap, hatiku terikat di keramaian, ku duduk seperti keledai hutan, tidak ada orang melewati, nihil suara kaki, air menyakitkan, rumput menjalar dari pori-pori bumi

Dan lagi, matahari membangun lamunan siang, terkunci nyanyian serangga hutan bersama pikiran yang datang dari ruas kayu seperti angin dan tornado

Kota Santri, 2021

Eh teman-teman, setelah selesai membabat habis rumput-rumput di pinggir kolam, rencananya akan ku tanami sayuran, cabai rawit, kuncai, kacang panjang, nanti aku kabari dadaaahhhh hehehe

PUISI

Hujan Tengah Malam

Aku adalah air

mengalir dari bukit

meniti kulit bebatuan di lembah

mencari muara terdekat

menjadi danau tempat kau menghabiskan hari saat gelisah


Aku adalah malam gelap

mengunci terang

menarik ekor cahaya yang lelah membasuh punggung tanah

menjadi wajah bulan yang pucat


Aku adalah suara hujan

jatuh dari langit keruh

terbujur kaku di atap rumahmu

menitipkan rindu pada dingin
mewakilkan hangat pada kekasihmu

Nomina, 5 Januari 2021