PUISI

Malam Pentas

Purnama senyap, dipeluk gelap, biji rintik dari langit, jatuh di padang genting

Mengiris angin hingga berkeping, tebasannya menuai sepoi, nafasnya adalah topan dan badai

Getir

Aku menaiki punggung tidur, terbaring di pelupuk, menutup tirai mata perlahan,

kemasi jejak perjalanan siang, teater mimpi digelar, berhenti sampai fajar

Bunga tidur